Skip to main content

Fakta Menarik Plankton, Biota Laut Kecil yang Membantu Sumbang Oksigen di Bumi



Plankton mungkin terlihat kecil dan tidak menarik perhatian, namun biota laut ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Bumi. Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah sebagai penyedia oksigen bagi kehidupan di planet ini. Namun, tahukah Anda bahwa ada banyak fakta menarik seputar plankton yang mungkin belum Anda ketahui? Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang biota laut kecil yang luar biasa ini.

1. Plankton Sebagai Sumber Oksigen di Bumi

Menurut Chris Bowler, selaku koordinator ilmiah Tara Oceans, plankton berperan penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup manusia di planet ini.

Plankton, melalui proses fotosintesisnya, menghasilkan oksigen yang kita hirup setiap hari, bahkan setiap detiknya.

Selain itu, plankton juga berkontribusi dalam mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer, sehingga membantu mempertahankan kondisi lingkungan Bumi agar tetap layak untuk ditinggali oleh manusia.

Perlu diketahui bahwa plankton bukan hanya terdiri dari hewan kecil, tetapi juga ganggang dan bakteri yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

Ganggang kecil yang melakukan proses fotosintesis ini memproduksi sekitar 80 persen oksigen di Bumi, jumlahnya sangatlah banyak.


2. Keterbatasan Kemampuan Berenang Plankton

Plankton merupakan organisme laut yang memiliki keterbatasan dalam kemampuan berenang. Mereka tidak mampu melawan arus laut, sehingga sering terdampar dan hidup di lapisan atas lautan, yaitu zona epipelagis.

Menurut informasi dari whoi.edu, salah satu jenis plankton seperti ubur-ubur, termasuk perenang yang kurang cakap dan tidak mampu berenang seperti makhluk laut lainnya.

Keterbatasan ini membuat mereka rentan terdampar ke pesisir pantai mengikuti arus gelombang laut. Oleh karena itu, gerakan plankton terbilang pasif, dan bergantung pada arus laut dan angin untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

3. Jenis-Jenis Plankton

Terdapat dua jenis utama plankton yang perlu diketahui, yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan jenis plankton yang hidup di permukaan lautan, contohnya seperti alga eukariota.

Sementara itu, zooplankton merupakan hewan laut yang hidup sebagai plankton dan memiliki ukuran kecil serta tubuh yang lunak. Beberapa contoh zooplankton adalah protozoa kecil. Namun, ada juga jenis zooplankton yang memiliki ukuran yang besar, seperti ubur-ubur.

4. Asal Usul Nama Plankton

Nama plankton berasal dari bahasa Yunani. Victor Hensen, seorang ilmuwan asal Jerman pertama kali menggunakan istilah plankton yang memiliki arti "mengembara" atau "berkeliaran". Menurut academia.edu, dalam kehidupan sehari-hari, plankton menjadi makanan bagi makhluk hidup lain seperti ikan.

5. Perubahan Iklim Berdampak pada Ketersediaan Plankton di Laut

Perubahan kondisi iklim dapat berdampak pada ekosistem plankton di laut, bahkan dapat mengancam kelangsungan hidup dan populasi plankton. Menurut oseanografi.lipi.go.id, terjadi penurunan populasi zooplankton dari kelompok Calanus di Laut Utara pada periode 1960-2000 yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Salah satu contoh fenomena perubahan iklim yang terkenal adalah El Nino. Fenomena ini menyebabkan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur meningkat dan mempengaruhi kondisi iklim, sehingga populasi plankton di laut dapat berkurang.

Meskipun ukurannya kecil, plankton memiliki peran yang penting dalam ekosistem dan kelangsungan hidup Bumi. Oleh karena itu, sebagai manusia kita harus berusaha menjaga kelestarian alam ini agar tidak disalahgunakan dan tetap terjaga sesuai dengan rancangan Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

Simak 8 Biota Laut Beracun Yang Harus Dihindari Ketika Snorkeling!

  Berbicara tentang liburan, laut sering sekali menjadi destinasi wisata tujuan. Pasalnya menyelam dan menikmati pemandangan bawah laut merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi Callista Arum . Namun, dibalik keindahan dan aktivitas menyenangkan di laut, terdapat keberadaan biota laut yang berbahaya dan perlu untuk kamu hindari. Beberapa jenis biota laut ini memiliki racun berbahaya, ingin tahu biota laut apa saja yang beracun dan sering dijumpai di laut? Yuk simak hingga tuntas. 8 Biota Laut Beracun Yang Harus Dihindari Ketika Snorkeling 1. Barracuda Barakuda termasuk ke dalam kelas Actinopterygii. Biota laut yang satu ini dikenal memiliki tubuh yang menyeramkan dan besar, bahkan panjang tubuh barracuda bisa mencapai hingga enam kaki dengan lebar hingga satu kaki. Tubuh barracuda diselimuti oleh sisik halus, serta memiliki gigi yang besar dan tajam. Oleh karena itu, barracuda termasuk ke dalam ikan predator serta akan sangat agresif ketika sedang bertelur atau kawin. 2

Mengenal Hexactinellida & Demospongia, 2 Kelas Porifera yang Bermanfaat Bagi Manusia

Kelas Prorifera Mungkin banyak yang belum mengetahui hewan berpori, karena mereka banyak hidup di laut, meski ada juga yang tinggal di air tawar. Hewan berpori disebut juga sebagai Porifera. Porifera adalah salah satu filum dalam golongan hewan invertebrate (tak bertulang belakang. Selain Porifera, masih ada 7 filum lain invertebrata, lho. Di antaranya yaitu: Hewan berongga (Coelenterata) Hewan berkulit duri (Echinodermata) Cacing pipih (Platyhelmintes) Cacing gilig (Nemathelminthes) Cacing gelang (Annelida) Hewan lunak (Mollusca) Hewan berbuku-buku (Arthropoda) Baca Juga:  Ciri-Ciri dan Klasifikasi Porifera Porifera dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas Calcarea, Hexactinellida dan Demospongia. Nah, kali ini kita bakal bahas tentang ciri-ciri Hexactinellida dan Demospongia, serta contoh-contohnya. Hexactinellida Porifera yang termasuk dalam kelas ini terkenal dengan nama Karang Glass (Hyalospongiae). Hewan ini hidup di laut, memiliki spicula dengan enam polong. Tubuhnya dap